Seni lukis bisa dikatakan menjadi salah satu jenis kesenian yang cukup tua dan sudah berkembang bahkan sejak era purbakala. Manusia zaman dulu menggunakan berbagai media gambar sebagai perantara untuk menyampaikan pesan dan pemikirannya. Pengertian seni lukis sendiri sangat beragam di antara para ahli mengingat memang tidak ada kesepakatan yang baku terkait definisinya.
Meski para ahli tidak memiliki kesepakatan yang baku mengenai pengertian dari kesenian lukisan, nyatanya secara umum para ahli sepakat bahwa seni lukis sendiri merupakan refleksi dari kondisi batin seseorang. Dari lukisan dengan media dua dimensi inilah seorang pelukis mengutarakan kegelisahannya, kecintaannya, dan segala hal yang bergejolak di hatinya.
Daftar Isi
Pengertian Seni Lukis
Definisi dari kesenian lukisan bisa dilihat dari pemaparan para ahli. Secara fakta, seni luki sendiri adalah sebuah seni rupa yang memanfaatkan media dua ataupun tiga dimensi untuk menghadirkan sebuah nilai tertentu. Seni luki sendiri disebut merupakan versi lebih canggih dari seni gambar yang memang telah lebih dahulu berkembang sejak zaman nenek moyang.
Herbert Read memandang sebuah karya lukis sebagai sesuatu yang mencerminkan kondisi rohani seseorang. Oleh karenanya dari suatu seni lukis biasanya akan memberikan suatu daya tarik terhadap jiwa mereka yang menikmatinya.
Pendapat dari Herbert ini senada dengan pendapat Soedarso SP yang memandang seni lukis sebagai karya yang dibuat oleh manusia sebagai sarana untuk komunikasi secara batiniyah. Pengalaman batin yang diperoleh oleh seorang manusia inilah yang kemudian diterjemahkan ke dalam sebuah media secara indah sehingga orang lain dapat merasakan pengalaman seperti yang dirasakan pelukis.
Pendapat yang lebih tua diungkapkan oleh Aristoteles. Aristoteles melihat sebuah seni lukis sebagai sesuatu yang tidak hanya baik untuk manusia, namun juga sangat menyenangkan. Jim Supangkat melihat sebuah karya seni lukis sebagai suatu media yang dimanfaatkan pelukis untuk merefleksikan kembali pengalaman yang dimilikinya di masa lalu ke kondisi hari ini.
Apapun pendapat yang diungkapkan oleh para ahli, kita bisa melihat adanya kesamaan terkait makna seni lukis. Hampir semuanya sepakat bahwa seni lukis merupakan penggambaran dari pengalaman masa lalu pelukis.
Unsur Visual pada Seni Lukis
Ada dua unsur yang berperan di dalam pembentukan seni lukis, yakni non visual dan unsur visual. Unsur visual sendiri merupakan unsur yang tampak secara jelas melalui pandangan mata karena terwujud melalui goresan-goresan pelukis di atas media lukisan. Ada beberapa bentuk yang menyusun sebuah unsur visual seperti berikut:
1. Elemen Garis
Elemen garis merupakan elemen yang sangat mendasar dalam sebuah karya seni lukis. Secara definisi, garis terbentuk dengan menghubungkan dua buah titik yang memiliki jarak tertentu. Di antara kedua titik ini dapat diberikan gambar oleh sang pelukis. Garis juga dibagi menjadi dua jenis yakni alamiah dan buatan.
Garis alamiah dibuat pada suatu realitas objek seperti pantai, langit, gunung dan laut yang terbatas. Sementara garis buatan umumnya berupa kontur pada wajah, garis rumah dan lainnya.
2. Elemen Warna
Warna untuk seni lukis dibagi menjadi beberapa jenis seperti warna dasar, warna sekunder atau turunan, warna komplementer, dan analogis. Warna dasar meliputi warna merah, putih dan biru. Sementara warna turunan seperti ungu, hijau dan jingga.Warna-warna analogis berbentuk gradasi sementara komplementer berupa gradasi yang perpindahannya sedikit jauh seperti ungu bertransisi ke kuning hingga menjadi merah.
3. Elemen Ruang
Pada teknik melukis, bisa dikatakan elemen ruang merupakan elemen tertinggi yang dikandung di dalamnya. Kesan kehidupan dari objek akan tampak dari pengelolaan ruang yang cermat. Elemen ruang bisa diolah untuk menunjukkan kesan benda yang timbul, objek-objek alam hingga benda berdimensi 3.
4. Elemen Bidang
Untuk membuat lukisan menjadi terkesan hidup, elemen bidang sangat penting untuk dimainkan. Sisi yang dimainkan pada elemen bidang tidak hanya panjang dan lebar namun juga sisi yang lainnya.
Unsur Non Visual pada Seni Lukis
Unsur non visual tidak terwujud secara nyata di dalam lukisan. Non visual lebih kepada pengalaman pribadi yang digali dari pelukis hingga dapat mewujudkan sebuah karya seni lukisan di media. Secara umum ada dua jenis unsur non visual untuk seni lukisan.
1. Imajinasi
Imajinasi dari pelukis merupakan langkah awal pelukis untuk dapat mewujudkan lukisannya di sebuah bidang. Mengingat lukisan merupakan sebuah gambar yang direalisasikan ke dunia nyata setelah sebelumnya abstrak, maka imajinasi sangat penting bagi pelukis.
2. Pengalaman serta Nilai Hidup
Bagaimana pengalaman masa lalu yang dimiliki oleh pelukis akan sangat mempengaruhi cara menggambar yang dimilikinya. Selain pengalaman hidup, cara pandang berupa nilai hidup yang dipegang erat oleh pelukis juga berpengaruh terhadap model lukisan yang dihasilkan. Karena itu tak heran jika ada dua orang pelukis yang membuat lukisan berbeda untuk satu objek yang sama.
Teknik dalam Seni Lukis
1. Teknik Aquarelle
Bahan dasar yang digunakan dalam teknik aquarelle berupa cat air atau aquarelle. Teknik untuk menyapukan warna di atas media lukis berupa sapuan tipis dan halus agar lukisan yang terbentuk berupa transparan dan juga lebih ringan. Untuk itu penggunaan cat air cenderung cukup encer agar sapuan lukisan yang dihasilkan bisa halus
Kertas yang digunakan untuk teknik aquarelle adalah kertas khusus berjenis aquarelle yang memang cukup mahal. Cat air yang digunakan harus yang berkualitas tinggi agar sapuan yang dihasilkan lebih halus. Kuasnya juga harus diperhatikan.
2. Teknik Plakat
Teknik plakat menghasilkan hasil lukisan yang lebih tebal dan kuat dibandingkan teknik aquarelle. Bahan yang digunakan untuk teknik plakat berupa cat minyak, cat air dan juga cat akrilik. Cat dipersiapkan dengan komposisi kental agar sapuan lebih tebal. Warna-warna yang diterapkan juga lebih berwarna. Teknik plakat banyak diterapkan oleh para profesional untuk menghasilkan lukisan bernilai tinggi.
3. Teknik Spray
Teknik spray banyak digunakan untuk menghasilkan kesenian grafiti yang ada di gedung-gedung, rumah yang tidak digunakan dan juga jalanan. Teknik ini memanfaatkan spray atau cat semprot ke atas media lukisan. Alhasil, lukisan yang dibentuk pun tampak lebih nyata secara visual dan lebih halus.
4. Teknik Tempera
Teknik tempera memanfaatkan kuning telur agar warna melekat di atas lukisan. Teknik ini banyak digunakan sekitar abad ke 12 hingga abad ke 15 di daratan Eropa. Media lukis untuk teknik ini bisa berupa kayu ataupun permukaan dinding.
5. Teknik Pointilis
Teknik pointilis memanfaatkan titik-titik yang sangat banyak untuk membentuk satu kesatuan lukisan yang indah. Karena memanfaatkan titik berjumlah banyak, teknik ini membutuhkan kesabaran tinggi.
Jika melihat pengertian seni lukis secara general, bisa dipahami bahwa lukisan menjadi sebuah media komunikasi yang cukup efektif dari pelukis ke orang lain di sekitarnya. Terkait aliran seni lukis sendiri ada berbagai macam dan disesuaikan dengan kenyamanan dari sang pelukis.