Pengertian sumpah pemuda adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah nasional yang hampir tidak pernah gagal untuk membangkitkan semangat nasionalisme dalam diri orang Indonesia baik tua maupun muda. Hampir 92 tahun mungkin telah berlalu, tetapi sumpah yang dideklarasikan oleh pemuda Indonesia dari seluruh kepulauan di Nusantara kala itu seolah masih bergema hingga hari ini.
Sumpah ini dianggap sebagai perwujudan semangat terbentuknya Indonesia yang satu dan menjadi simbol dari adanya harapan baru. Berikut ini adalah pengertian Sumpah Pemuda dan semua hal yang berkaitan dengannya.
Daftar Isi
Pengertian Sumpah Pemuda
Sumpah pemuda adalah ikrar yang sangat dijunjung tinggi oleh para patriotik muda mudi Indonesia zaman dulu untuk memiliki satu tanah air, satu negara, dan satu bahasa, yaitu Indonesia. Janji ini dianggap sebagai kristalisasi antusiasme untuk menegaskan cita-cita negara dan menjaga kesatuan bangsa, juga diharapkan menjadi prinsip untuk setiap asosiasi nasional Indonesia.
Lahirnya Sumpah Pemuda
Peristiwa bersejarah dari Hari Sumpah Pemuda adalah salah satu dari serangkaian acara yang menumbuhkan rasa dan semangat persatuan dan kesatuan, serta nasionalisme dan kesadaran untuk membangun Indonesia bersatu, yang perasaan ini sebelumnya tidak pernah muncul ketika Belanda dan Jepang menduduki Indonesia. Ada dua peristiwa penting yang menandai periode ini, yaitu:
1. Kongres Pemuda Indonesia I
Kongres I diadakan di Batavia (ibukota Hindia Belanda) pada tahun 1926 oleh kaum nasionalis muda Indonesia, yang sayangnya tidak menghasilkan keputusan apapun tetapi memacu gagasan tentang Indonesia yang bersatu.
2. Kongres Pemuda Indonesia II
Kongres kedua terjadi dari gagasan organisasi PPPI (Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia) yang beranggotakan mahasiswa dari seluruh pelosok Indonesia pada Bulan Oktober 1928. Kongres ini dihadiri oleh sejumlah perwakilan organisasi kepemudaan ternama seperti Jong Java, Celebes, Jong Ambon, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, dsb.
Ada juga beberapa pemuda Tionghoa berpengaruh di zamannya seperti Oey Kay Siang, Kwee Thiam Hong, Tjio Djien Kwie, dan John Lauw Tjoan Hok. Kongres kedua ini berlangsung selama dua hari dalam tiga sesi berbeda, yaitu:
Sesi Pertama
Sesi pertama terjadi di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond pada hari Sabtu, 27 Oktober 1928. Ketua PPPI (Sugondo Djojopuspito), kala itu memberikan sambutan yang berisi harapan bahwa kongres tersebut dapat memperkuat semangat persatuan di hati para pemuda.
Disusul dengan uraian dari Mohammad Yamin mengenai lima faktor utama yang ia anggap dapat memperkuat persatuan Indonesia, yaitu bahasa, pendidikan, sejarah, hukum adat, dan tekad.
Sesi Kedua
Berlangsung pada 28 Oktober 1928 di Gedung Oost-Java Bioscoop, sesi kedua membahas masalah pendidikan yang ada, seperti anak-anak harus menerima pendidikan nasional, harus ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah, dan anak-anak juga perlu dididik secara demokratis
Sesi Ketiga
Sesi terakhir diadakan di Jalan Kramat Raya No. 126 di tanggal yang sama, yaitu 28 Oktober 1928, yang membahas pentingnya nasionalisme dan demokrasi. Sesi ini menjadi momen pertama para peserta kongres mendengar lagu Indonesia Raya yang diciptakan oleh Rudolf Supratman.
Pertemuan ditutup dengan pembacaan Sumpah Pemuda oleh Soegondo dan dijelaskan secara detail oleh Moehammad Yamin selaku pembuat teks asli Sumpah Pemuda yang menggunakan ejaan Van Ophuijsen (ortografi untuk Bahasa Indonesia dari tahun 1901-1947). Kejadian inilah yang kemudian dikenal dengan “Hari Sumpah Pemuda” dan dianggap sebagai dampak politik etis pasca-Multatuli.
Peringatan Hari Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda merupakan tonggak sejarah bagi bangsa Indonesia untuk menuju kemerdekaan kala itu, karena semangat Sumpah Pemuda telah mengilhami banyak gerakan. Dan karena dampaknya yang begitu besar, Sumpah Pemuda selalu dikenang setiap tahun dengan berbagai kegiatan, seperti kreasi siswa-siswi menggunakan pakaian tradisional, tarian adat, budaya lokal, drum band, dll.
Ada juga konvoi berbaris sambil membawa bendera Indonesia dan mengucapkan ikrar Sumpah Pemuda dengan bangga dan lantang untuk diperdengarkan ke semua orang. Untuk menumbuhkan dan mengembangkan kesatuan Bahasa Indonesia, diadakan juga sejumlah kompetisi pidato yang sasarannya tidak hanya siswa dan guru/dosen, tapi juga masyarakat umum dan penutur Bahasa Indonesia luar negeri.
Makna Sumpah Pemuda
Apa sebenarnya makna Sumpah Pemuda di era globalisasi ini? Apakah anak muda Indonesia hanya duduk santai setelah merasakan sukacita kemerdekaan? Tentu saja jawabannya adalah tidak. Di era globalisasi ini, kaum muda harus memahami apa yang harus dilakukan dan dikorbankan demi terciptanya tujuan bangsa dengan memahami makna yang terkandung dalam Sumpah Pemuda, yaitu:
- Mengajarkan nilai-nilai persatuan bangsa kepada generasi selanjutnya
- Membuktikan bahwa perbedaan yang dimiliki Indonesia bukanlah menjadi pemecah melainkan dapat disatukan sebagai perwujudan Bhinneka Tunggal Ika
- Mengobarkan semangat patriotisme
- Menggunakan musyawarah untuk mufakat
- Menekan jiwa individualisme dengan melestarikan gotong-royong/kerja sama
- Menjaga kerukunan, kekeluargaan, cinta tanah air, cinta damai, tanggung jawab, serta persatuan dan kesatuan
- Menanamkan rasa bangga menjadi orang Indonesia
- Menggunakan dan melestarikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama
- Mencintai budaya Indonesia
- Hanya melakukan hal-hal positif dalam berbagai aspek kehidupan
- Mewujudkan tujuan pembangunan nasional dengan memiliki jiwa yang mulia, cerdas, sehat, tangguh, mandiri dan profesional
Peran Anak Muda dalam Memajukan Bangsa
Seperti kata Bung Karno, “Beri aku 1.000 orang dewasa maka aku akan mencabut akar Gunung Semeru, dan berikan aku 10 pemuda maka aku akan menaklukkan dunia”. Terbukti bahwa pemuda adalah aset berharga untuk kemajuan bangsa. Setidaknya ada dua alasan utama mengapa generasi muda harus dianggap sebagai pemain penting untuk membangun bangsa dan melestarikan Sumpah Pemuda, yaitu:
Anak Muda Memiliki Energi dan Cita-Cita yang Luar Biasa
Bukan rahasia lagi bahwa anak muda selalu bersemangat dalam melakukan segala hal. Secara psikologis, manusia pada fase remaja memang memiliki lebih banyak kreativitas untuk disumbangkan. Dengan gerakan dinamisnya, dunia membutuhkan generasi dengan semangat membara seperti ini.
Peran pemuda masa kini dapat diwujudkan dengan kemampuan individu di berbagai bidang, seperti pendidikan, ekonomi, sosial, budaya dan lainnya. Gerakan sekecil apapun setidaknya akan mengubah kondisi masyarakat lebih baik dan memotivasi pemuda lain untuk bergerak dan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif.
Pemuda adalah Generasi Saat Ini yang Hidup dalam Tantangan Hari Ini
Di era teknologi seperti saat ini, arus informasi dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lain dalam kecepatan yang tak terbayangkan berkat internet dan media sosial. Di Indonesia sendiri, diprediksi lebih dari 30 juta anak muda telah aktif menggunakan internet setiap hari.
Karena itu, generasi muda memegang kunci yang kuat untuk membuat sesuatu positif menjadi viral, yang nantinya langkah-langkah kecil ini bisa membuat Indonesia menuju peradaban baru yang lebih baik.
Inti dari sejarah dan pengertian Sumpah Pemuda adalah bahwa semua orang Indonesia (terlepas dari status sosial atau latar belakangnya) memiliki tanggung jawab yang sama untuk menghargai dan melanjutkan perjuangan para pahlawan dengan berbagai cara positif.